Moscow –
Rusia menyebut 41 petugas pemadam kebakaran terluka saat memadamkan kebakaran fasilitas penyimpanan minyak yang dihantam pesawat tak berawak atau drone milik Ukraina. Petugas medis dikerahkan untuk merawat korban yang terluka.
“Saat ini, 41 petugas pemadam kebakaran telah dirawat di rumah sakit distrik pusat,” kata Gubernur Rostov Vasily Golubev dalam sebuah postingan di Telegram, dilansir AFP, Selasa (19/8/2024).
“18 dari mereka harus dirawat di rumah sakit, termasuk lima orang yang kini berada dalam perawatan intensif,” tambahnya.
Rusia mengatakan Kyiv menyerang gudang penyimpanan bahan bakar di kota Proletarsk yang berpenduduk 20.000 orang pada Minggu pagi.
“Unit pemadam kebakaran terus memadamkan api,” kata Golubev pada Senin sore waktu setempat, hampir 36 jam setelah serangan tersebut.
“Mengingat sulitnya kebakaran di distrik Proletarsk, standing siaga tinggi telah diubah menjadi keadaan darurat,” sambungnya, seraya menambahkan bahwa ‘kekuatan dan sarana’ untuk memadamkan api telah ditingkatkan.
Media pemerintah Rusia mengutip pernyataan pemerintah kota setempat yang mengatakan tidak ada ancaman api akan menyebar ke daerah pemukiman dan meminta masyarakat untuk tidak panik.
Video di media sosial menunjukkan kepulan asap besar mengepul di udara pada malam hari.
Proletarsk terletak sekitar 200 kilometer (120 mil) dari perbatasan Ukraina.
Kyiv, yang pada tanggal 6 Agustus melancarkan serangan mendadak ke wilayah Kursk Rusia, telah memberikan dampak buruk terhadap infrastruktur minyak Rusia selama lebih dari setahun.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut serangan itu sebagai pembalasan yang “adil” atas serangan Moskow terhadap negaranya.
(fas/fas)